Jumat, 09 Maret 2012

Gaji Pembantu atau Home Automation ?


Apa itu Home Automation ? mungkin tak banyak orang Indonesia mengetahui tentang Home Automation karena minimnya informasi yang berkembang saat ini. Apa lagi semua pemberitaan media selalu terfokus pada pemerintahan yang semakin rumit tentang masalah korupsi di Indonesia. 

Indonesia belum mengerti apa dampak teknologi informasi yang berkembang saat ini.  Bawasannya teknologi informasi akan mempengaruhi setiap orang d Indonesia atau bahkan lebih luas lagi. Alangkah lebih bijak jika setiap media menampilkan informasi yang lebih mendidik sehingga menambah wawasan setiap orang di Indonesia bukan menampilkan permasalahan yang tidak akan selesai hanya dengan alasan transparansi publik.

So, kembali lagi tentang Home Automation, jadi apa itu Home Automation ?

Home Automation atau dalam bahasa indonesia yaitu “otomatisasi rumah” merupakan sebuah teknologi canggih untuk mendapatkan efisiensi, kemudahan dan mobilitas dengan memusatkan pengontrolan pada satu tempat atau pada satu alat, digunakan untuk rumah tinggal atau yang lebih luas penggunaanya adalah untuk gedung-gedung bertingkat seperti hotel, perkantoran dan perusahaan ( Pabrik ).

Namun alasan mengapa Home Automation tidak populer di Indonesia tidak terlepas dari pembantu (PRT). Orang cenderung memilih membayar pembantu daripada menggunakan Home Automation dengan alasan membayar pembantu lebih murah daripada harus menggunakan Home Automation yang lebih mahal. Ini memang sebuah fakta tentang PRT di Indonesia dengan gaji yang rendah. Dari segi biaya mungkin masuk akal bahwa tidak populernya Home Automation dikarenakan masyarakat indonesia lebih memilih pembantu ( PRT ). Tetapi jika dihitung untuk jangka yang panjang sebenarnya dengan membayar pembantu setiap bulan akan lebih menguras biaya dibandingkan dengan menggunakan Home Automation yang hanya memerlukan biaya satu kali ketika pemasangan ditambah manfaat yang akan kita dapat.


Belum termasuk ketika menjelang hari raya yang selalu hangat dibicarakan di media televisi tentang tradisi mudik lebaran bagi kaum muslim di Indonesia yang identik dengan pembantu yang pulang kampung. Banyak rumah-rumah kosong ketika tiba mudik lebaran sehingga mendorong tindak kriminal (penjarahan rumah).
Alasan mengapa para pelaku kriminal berani menjarah rumah kita adalah dari sebuah indikator yaitu lampu rumah. Mereka para penjarah mengetahui sebuah rumah kosong atau tidaknya melalui lampu-lampu halaman rumah yang menyala terus ( alasan klasik ). Ini tidak akan terjadi jika lampu-lampu dirumah dapat terkontrol  dimanapun pemilik rumah berada.

kemudian maraknya human error dikalangan pembantu-pembantu di Indonesia tentu menjadi alasan. apakah pembantu dapat diberikan tugas 24 jam untuk mengawasi keadaan lampu, peralatan elektronik, dll ? belum lagi jika dalam hal keamanan rumah secara otomatis harus menambah penjaga keamanan (SATPAM) dan terkadang tidak setiap saat seorang satpam dapat terjaga dimalam hari.

1 komentar:

meitaaswriter mengatakan...

Hai Saya meita, marketing dari perusahaan PT Digital Screen International (Control 4) yang menyediakan jasa Home automation system (smart home) ini, baik untuk di rumah maupun di office, dengan harga yang oke pastinya. Untuk mengetahui lebih lanjut dapat menghubungi saya di 081295277634 / 021 3867633.
Thanks

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls